KULIAH TAMU TEKNOLOGI INFORMASI #1

KULIAH TAMU TEKNOLOGI INFORMASI #1 Project Manager

Pada Sabtu, 12 Desember 2020 lalu diadakan kuliah tamu program studi Teknologi Informasi yang dimoderatori oleh Bu Arliyanti Nurdin, S.T., M.T. (Dosen Teknologi Informasi). Kegiatan Kuliah tamu ini mendatangkan narasumber yang saat ini menjabat sebagai Product Manager at Microsoft AI and Research yang tentunya sangat menarik sekali dengan membawakan tema “How to Become A Project Manager”. Siapakah beliau? 

Yah, kuliah tamu ini disampaikan oleh Bu Muhaimin H., S.T., M.Sc. Kuliah yang diberikan sangat bermanfaat sekali bagi mahasiswa sebagai pengetahuan dasar tentang bagaimana menjadi seorang manajer sebuah proyek. Yuk kita simak bersama selengkapnya.

KULIAH TAMU TEKNOLOGI INFORMASI #1
KULIAH TAMU TEKNOLOGI INFORMASI #1

Product Manager (PM) merupakan seseorang yang memegang peran besar dan merupakan sebuah inti yang memberikan gagasan dari produknya. Mereka memegang penuh tanggung jawab sebuah produk, seperti apa yang harus dibuat, kapan harus dirilis, serta menyelesaikan segala masalah yang perlu diselesaikan pada sebuah tim, maupun pada produk yang akan dibuatnya. 

Dalam pengerjaan produknya, mereka memprioritaskan beberapa fitur dan menjadi penghubung antara tech development team, UX team dan business team

Produk tidak hanya digital seperti aplikasi dan website, namun bisa juga berupa produk fisik. 

UX team bertanggung jawab atas user experience dan desain suatu produk di mata pengguna. Tech development team bertanggung jawab atas pengembangan sebuah produk dalam hal pembuatan serta perbaikan pada produk. 

Business team bertanggung jawab atas kebutuhan pengguna, memiliki market understanding dan membuat sebuah strategi bisnis yang akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaannya. 

Product Manager bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah karena sangat banyak hal yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah user understanding dan business understanding. User understanding adalah sebuah proses yang berfokus pada user pain point atau masalah yang dihadapi pengguna. Hal ini penting dimiliki demi kepuasan para pengguna produk. Business understanding adalah suatu proses pemahaman tentang apakah produk yang dibuat telah sesuai dengan keinginan dan dapat menjadi solusi kebutuhan pengguna. Dalam menentukan strategi bisnis yang baik, dibutuhkan sebuah penelitian untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pengguna. Contohnya melalui survei dan wawancara dengan tujuan memperoleh jawaban dari beberapa calon pengguna, seperti berapa banyak dari mereka menggunakan internet, device apa saja yang digunakan dan mana yang paling sering digunakan. 

PM juga memiliki tugas lain selain kedua hal diatas, salah satu tugasnya adalah menganalisa seberapa bagus produk, serta membuat keputusan hal terbaik apa yang perlu dilakukan semua timnya. 

Untuk menjadi seorang Product Manager yang baik, diperlukan beberapa hal : 

  • Memiliki ketertarikan dan passion di bidang teknologi. 
  • Tidak harus mahir tapi setidaknya tahu perkembangan teknologi. 
  • Komunikasi skills yang baik. 
  • Memiliki jiwa leadership, bisa membuat jadwal dan menentukan deadline bagi team dalam melakukan setiap pekerjaan sampai tanggal yang ditentukan. 
  • Dapat mengerti dan memiliki empati untuk dapat mengerti setiap keluhan kostumer. 
  • Perlu dapat menjelaskan kenapa dia membuat suatu keputusan, apa yang menjadi penyebabnya, dan kapan harus melakukan sesuatu. 
  • Harus bisa berfokus pada costumer’s pain point. 
  • Mengerti tentang produknya dan dapat menjelaskan detail produk yang dibuat. 
  • Karena produk memerlukan analisa, PM perlu bisa menganalisa data. 
  • Memiliki soft skills dan hard skills yang seimbang. 

Pada proses pembuatan sebuah produk, terdapat sebuah dokumen penting yang disebut dengan Product Requirements Document atau disingkat menjadi PRD yang berisi tentang detail produk yang akan mereka buat. Prosesnya mulai dari analisis kebutuhan di awal dan setelah menemukan apa yang dibutuhkan, proses pembuatan produk dimulai. Setelah produk jadi, dilakukan maintenance atau pencarian apa masih ada kesalahan pada produk. Jika ditemukan masalah, tech development team berperan dalam menyelesaikan masalahnya, lalu dilakukan testing agar permasalahan tidak terulang lagi. 

Berikut merupakan komponen kunci dari PRD: 

  1. Objective. Penjelasan produk dari awal sampai akhir tentang seperti apa dan masalah apa saja yang sedang ditangani dalam pembuatan produknya. 
  2. User Story. Penjelasan bagaimana interaksi pengguna dari awal hingga keseluruhan pengguna dalam menggunakan produknya. 
  3. User Flow and Design. Penjelasan tentang gambaran besar desain produknya, berupa mockups serta tampilan visual yang ditunjukkan ke pengguna. 
  4. Metrics. Perkiraan seberapa sukses produk yang dibuat nantinya, berdasarkan hasil analisis dan research. 
  5. Release Timeline. Roadmap atau garis besar tentang apa yang akan dicapai produk nya di masa depan dan detail rencana serta jadwal mengenai apa saja yang akan dilakukan untuk mencapainya. 

Ada tiga tahap testing yang dilakukan dalam membuat produk, ketiganya adalah :

  1. BugBash (Internal Team). Semua orang yang masuk dalam team pengembangan produk harus melakukan testing. Beberapa rangkaian testing yang dilakukan diperlukan untuk menguji berbagai hal, seperti : 
  • Design, misalnya pengecekan apakah ada warna yang tidak sesuai. 
  • User Experience, jika ternyata pengguna hanya memerlukan produk yang simpel dan tidak memerlukan beberapa tahapan produk. 
  • Editorial, melakukan pengecekan apakah ada typo pada produk. 
  1. AB Testing (10% of users). Alpha and beta testing memiliki tujuan untuk mengetahui feedback pengguna. Sasaran tesnya hanya kepada beberapa pengguna saja. Biasanya dipilih 10% saja, namun bisa 5%. Melihat apakah pengguna bisa benar-benar mengerti produk. Cara melakukan tesnya dapat dilakukan dengan bertemu langsung atau memberi notifikasi untuk mencoba testing secara online
  1. Release (all users). Pemantauan tentang beberapa hal seperti berapa banyaknya pengguna yang bisa ditampung server dan jadwal mereka dalam menggunakan produk.

Ada beberapa bagian dari Analysis and Growth yang dilakukan untuk mengetahui kualitas produk dan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkannya: 

  • Quantity. Seberapa banyak pengguna yang menggunakan produk. 
  • Quality. Apa yang dibicarakan pengguna ketika mencoba produk. 
  • Metrics. Apakah target penggunanya tercapai. 
  • Bad Scenario. Mempersiapkan berbagai hal jika suatu saat terjadi bad scenario, seperti siapa yang bertanggung jawab dan apa yang harus dilakukan pertama kali untuk menyelesaikannya.

(Artikel by : Amirah Diandra / 1202200032 / IT-03-03)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lanjut Tanya
Tanya Lebih Lanjut ?
Hai 👋
Ada yang bisa kami bantu?