Bermula dari adanya pandemi yang berdampak ke pendidikan mengakibatkan proses pembelajaran berlangsung secara daring, sehingga perlu adanya sebuah media belajar yang khusus sebagai penunjang untuk para siswa belajar mandiri di rumah.
Terkait dengan ini siswa yang berkebutuhan khusus tunagrahita sangat merasakan dampak yang tidak baik untuk perkembangannya, karena mereka memiliki keterbatasan intelektual sehingga dibutuhkan pengulangan untuk dapat memahami suatu permasalahan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Siswa tunagrahita memiliki keterbatasan yang signifikan IQ nya dibandingkan dengan orang normal lainnya.
Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Surabaya dari program studi Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi dan Bisnis yang terdiri dari 5 orang pelaksana yaitu Chintya Tribhuana Utami (ketua) dan ke empat anggota yaitu Nadila Chusnul Khotimah, Nur Wulan Maudini, Rahmadina Oktaviana, dan Riska Aprilia yang dibimbing langsung oleh Ibu Farah Zakiyah Rahmanti, S.ST. M.T selaku dosen pendamping dengan ini mempersembahkan aplikasi untuk sekolah disabilitas penyandang tunagrahita. Aplikasi tersebut telah diimplementasikan oleh SLB Samudra Lavender Bangkalan Madura sebagai mitra dari kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat yang diadakan oleh Kemendikbud RI.
Dengan aplikasi ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi mitra. Tim pelaksana PKM telah melaksanakan kegiatan untuk mengimplementasikan program bersama mitra dengan tiga tahapan yaitu mulai dari kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan.
Ketiga tahapan tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu 2 minggu. Tahap Penyuluhan diberikan untuk memperkenalkan aplikasi yang selesai dibuat kepada mitra yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa tunagrahita, sebagai tahapan uji coba aplikasi awal serta pemberian feedback untuk tim pelaksana.
Tahapan kedua yaitu pelatihan yang diberikan kepada guru mitra agar dapat mengoperasikan aplikasi sebelum diberikan kepada siswa untuk media penunjang pembelajaran. Dan tahapan yang ketiga yaitu pendampingan yang dilaksanakan oleh guru mitra kepada siswa tunagrahita langsung sebagai tahap implementasi pembelajaran di kelas. Tahap pendampingan ini guru mitra memberikan bimbingan secara intensif sebagai langkah terapi kepada para siswa tunagrahita.